Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen independen
yang saling berintegrasi untuk tujuan tertentu.
Ya! ibarat rujak komponen buah-buahan, kacang, gula, garam,
terasi diuleg jadi satu dan di makan untuk kepuasan makan rujak. :D
Informasi adalah suatu alat untuk diketahui dan di jadikan
bahan pemikiran.
Informasi dibutuhkan dalam setiap kondisi, digunakan untuk
pertimbangan keputusan yang harus diambil.
Sebelum kita nikah sama orang kita harus cari tahu dulu
informasi tentang si calon istri/suami. Jadi, informasi dapat di ibaratkan
sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di
dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya,informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu
entitas. Peran informasi adalah sebagai penentu masa depan dalam pengambilan
keputusan, saat informasi yang didapat kurang memadai perusahaan akan
mengalami kesulitan dalam mengontrol sumber daya sehingga dalam mengambil suatu
keputusan akan tidak maksimal akan kalah saing dari para kompetitor.
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi
dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya
ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil,
memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan
dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain.
Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data
yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi
juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia
dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Apa saja Komponen Sistem Informasi?
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem informasi manajemen adalah sistem
perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan
masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi
bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa
karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan
pada aktivitas operasional organisasi.
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem
informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data
dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi.
TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi
operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan
data ke sistem komputer secara manual.Transaction Processing System merupakan
sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan
eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk
memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan
mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar
sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama
sekali.Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi
manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data
elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems
mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan,
pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun
eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan,
kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS
juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih
lanjut oleh SIM.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM)
DSS merupakan salah satu produk perangkat lunak yang
dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan (Indrajit 2001, p.179). Sesuai namanya, tujuan digunakannya system
ini adalah sebagai “second opinion” atau “information source” yang dapat
dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan
tertentu. Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan
sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga
selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini
dapat merepresentasikan keadaaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya.
Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan
DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana
penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi
teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu
seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa
jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan
perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum,
maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya
untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision
modeling, decision theory, dan decision analysis yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan
permasalahan dan manajemen yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk
kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh klasik dari
persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game’s theory,
transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya.
Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis
perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan
diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi
banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan
komputer.
Decision Support System (DSS) merupakan progresi
alamiah dari system pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. DSS
bersifat interaktif, system informasi yang berbasis komputer yang menggunakan
model keputusan dan secara khusus menggunakan database untuk membantu proses
pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna akhir Informasi dihasilkan
dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan
sistem pakar.
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik
(Sprague et.al., 1993), yaitu : sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan
untuk membantu para pengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah
rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui
simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS)
Executive Information System (EIS) adalah sistem computer-based
yang membantu executive dalam mengakses data dan informasi untuk mengetahui
suatu permasalahan, meneliti solusi yang akan diberikan, dan menunjukkan proses
strategic planning.
DataYang Dibutuhkan Dalam EIS
Data terintegrasi dari berbagai database, student, finance,
personnel, dibutuhkan untuk menganalisa dari berbagai sudut pandang.
Kadang-kadang, executive membutuhkan data dari database
on-line (ex. Kurs mata uang).
Data lengkap yang berisi rangkuman data secara keseluruhan.
Data eksternal (informasi umum).
Record data sebelumnya.
EIS Dalam ESS (Executive Support System)
EIS adalah inti dari Executive Support System (ESS). ESS
dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
Mental Modelling => Proses perancangan EIS, untuk
mengidentifikasi faktor critical success, data, informasi, dsb.
EIS => Orang atau teknologi yang memberikan data kepada
executive dan mengubahnya sebagai informasi.
Office Automation Support => Semacam alat komunikasi
executive dengan staff untuk berinteraksi dalam pengambilan keputusan.